kajiankampoengyariah.com
Tersembunyinya malam Lailatul Qadr secara misteri merupakan hikmat
Allah agar muslim bersungguh-sungguh dalam mencarinya, terutama pada sepuluh
akhir bulan Ramadhan ia membangunkan keluarganya sebagaimana Rasulullah Saw
lakukan dengan harapan mendapatkan malam Lailatul Qadr. Allah berfirman menghususkan
surat tentang keutamaan malam tersebut dalam surat al-Qadr:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا
لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ
الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ
رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ
هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Sesungguhnya
Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah
malam Lailatul Qadar itu ? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu
bulan, pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah
Tuhan mereka (untuk membawa) segala usrusan, selamatlah malam itu hingga terbit
fajar” [Al-Qadar : 1-5]
Para
ulama berbeda pendapat dalam menetapkan malam Lailatul Qadr, kendati demikian Rasulullah menganjurkan untuk mencari malam Lailatul Qadr pada sepuluh hari
akhir Ramadhan. Rasulullah Saw bersabda:
تَحَرَّوْا
وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ
“Carilah
malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan”
(HR. Bukhari)
Adapun
doa yang diajarkan nabi yaitu:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya
Allah Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka
ampunilah aku” (HR. Ibnu Majah).
Oleh
:Aminullah Furqoni. Lc
Source:
Dewan Fatwa Mesir