Juli 13, 2023

Wanita Mengimami Pria dalam Shalat ?

author photo 15.52

 Wanita Mengimami Pria dalam Shalat ? 

Allah Swt. telah mengistimewakan wanita dengan keutamaan dan beberapa hukum, begitu juga pria diistimewakan dengan beberapa keutamaan dan hukum, maka tidak boleh pria berharap  keistimewaan wanita yang telah Allah berikan, begitu pun sebaliknya. Allah berfirman: 

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ 

" Janganlah kamu berangan-angan (iri hati) terhadap apa yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain". (An-Nisa 32). 



Dalam hal ini, syariat telah mengkhususkan pria sebagai imam untuk wanita, namun syariat tidak membenarkan wanita menjadi imam untuk pria, berikut dalil dan pendapat para ulama:

لا يصح أن يأتم رجل بامرأة في الصحيح من المذهب؛ وهو قول عامتهم، قال البيهقي: وعليه الفقهاء السبعة والتابعون، لما روى ابن ماجه عن جابر مرفوعا «لا تؤمن امرأة رجلا» 

[ابن مفلح، برهان الدين ,المبدع في شرح المقنع ,2/81]

"Tidak sah seorang wanita mengimami pria, ini pendapat yang sahih dalam Madzhab, dan pendapat keumuman ulama, imam Baihaqi berkata:

Ini pendapat para fuqaha yang tujuh dan tabiin, haditsnya: 

لا تؤمن امرأة رجلا

" Tidak boleh seorang wanita mengimami pria" (HR. Ibnu Majah), lihat kitab: al-Mubdi Syarh al-Muqni, 2/81). 

Imam Syafi'i mengatakan:

لا يجوز أن تكون امرأة إمام رجل في صلاة بحال أبدا

[الشافعي ,الأم للشافعي ,1/191]

"Tidka boleh seorang wanita menjadi imam dari pria dalam shalat dalam keadaan apapun" (al-Umm, 1/191). 

Imam Syafi'i melanjutkan: 

لأن الله عز وجل جعل الرجال قوامين على النساء وقصرهن عن أن يكن، أولياء 

[الشافعي، الأم للشافعي، ١٩١/١]

"Dikarenakan Allah menjadikan laki-laki sebagai imam bagi perempuan, juga laki-laki adalah wali bagi perempuan". 

Imam Syafi'i berdalil dengan Hadits:

لا تؤمن امرأة رجلاً، ولا أعرابي مهاجراً، ولا فاجر مؤمناً، إلا أن يقهره بسلطان يخاف سوطه وسيفه.

Tidak boleh seorang perempuan mengimami laki-laki, orang badui mengimami seorang muhajir dan tidak boleh orang fajir mengimami seorang mukmin, kecuali jika ia memaksanya dengan kekuasaan yang ditakuti pedang dan cambuknya. (HR. Ibnu Majah). 

Madzhab Malikiyyah :

فشروط صحتها ثلاثة عشر أولها الذكورة المحققة فلا تصح إمامة المرأة

[النفراوي، الفواكه الدواني على رسالة ابن أبي زيد القيرواني، ٢٠٥/١]

"Syarat sah menjadi imam shalat : yang pertama ialah benar-benar laki-laki, maka tidak sah wanita jadi imam" . (al-Fawaqih ad-Dawani, an-Nafrani, 1/205).

Syakh Ali Jum'ah menambahkan bahwa para ulama berijmak dari empat madzhab, bahkan delapan Madzhab, begitu juga fuqaha yang tujuh tentang tidak bolehnya  wanita mengimami pria, pendapat yang membolehkan adalah pendapat yang syadz dari Abu Tsaur, al-Muzani, dan Ibnu Jarir. 

Syaikh Ali Gum'ah juga menyebutkan hikmah dilarangnya seorang wanita menjadi imam untuk pria yakni, sesuai dengan perintah Islam untuk menjaga wanita, serta perintah untuk menundukkan pandangan, dan menutup aurat wanita, karena ketika wanita sujud akan  tergambar fisik tubuhnya. 

واتفقوا أن المرأة لا تؤم الرجال وهم يعلمون أنها امرأة فان فعلوا فصلاتهم فاسدة بإجماع

[ابن حزم، مراتب الإجماع، صفحة ٢٧]

"Mereka bersepakat bahwa wanita tidak boleh mengimami pria ketika ia sudah tahu jika imamnya itu wanita, jika mereka bermakmum kepada wanita, maka shalatnya tidak sah". (Maratib al-Ijmak, Ibnu Hazm, 27)

Rasulullah Saw. bersabda: 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا ، وَشَرُّهَا آخِرُهَا ، وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا ، وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا ) .

Sebaik-baiknya shaf-shaf lelaki itu di shaf paling awal dan seburuk-buruknya shaf lelaki itu shaf paling akhir. Dan sebaik-baiknya shaf-shaf perempuan itu di akhir dan seburuk-buruknya shaf perempuan itu di paling awal. (HR. Muslim) 

Sebaik-baik shaf perempuan ialah diakhir, agar terjauh dari fitnah, dan karena wanita diperintahkan untuk lebih menjaga auratnya, maka bagaimana jadinya jika wanita di depan pria mengimami mereka?. (Dalil Falihin, 6/868). 

Dari urayan dalil dan pendapatan para ulama dipahami bahwa seorang wanita tidak boleh menjadi imam untuk pria, dan ini merupakan ijmak dari kalangan ulama. Jelas saja yang melanggarnya berarti menyimpang. 

وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ ٱلْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِۦ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا

Artinya: Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (An-Nisa 115) 


Wallahu a'lam bissawab. 

Aminullah Furqoni, Lc., MA. 



This post have 0 comments


:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100

Next article Next Post
Previous article Previous Post