Mei 10, 2023

KADER MUHAMMADIYAH, RAIH GELAR MASTER SYARIAH DARI UNIVERSITAS AL-AZHAR

author photo 15.52


“Saya ucapkan terima kasih kepada para dosen, ibu-ayah, istri, rekan-rekan, PCIM Mesir…,” ucap Aminullah Furqon saat hendak mengakhiri pembacaan muqoddimah tesisnya di mimbar sidang auditorium Muhammad Fuad Nadi. Kalimat itu ia bacakan dengan lantang dihadapan para dosen dan hadirin.

Judul tesisnya “Teori Al-Irodah Adzh-Dzhohirah dan Aplikasinya dalam Akad Muamalat Kontemporer, Studi Komparatif antara Fikih Islam dan Hukum Perdata Mesir.” Untuk penulisan tesis itu, ia tuntaskan selama 2 tahun kurang. Ia dibimbingan oleh 4 dosen pakar: Prof. Mushtofa Muhammad Arjawi, Assoc. Prof. Ahmad Ied Abdul Hamied, Dr. Musthofa Salah, dan Dr. Nadi Ahmad Toyyib. 

“Ada 4 dosen yang membimbing Furqon. Ini jarang terjadi dalam penulisan tesis. Semua pembimbing, ia datangi satu persatu. Semuanya memberi koreksi dan catatan. Furqon melewati itu dengan semangat. Semoga bermanfaaat untuk kedepannya,” puji Prof. Dr. Ahmad Ied, dosen pembimbing syari’.

Senin (8/5) menjadi pristiwa bersejarah. Satu kader Muhammadiyah Mesir meraih gelar master dari Fakultas Syariah, Universitas Al-Azhar. Ia meraih predikat mumtaz atau cumlaude setelah mempertahankan tesisnya selama dua jam di hadapan para penguji: Prof. Dr. Faraj Ambar dan Prof. Dr. Muhammad Fiqiy.

Menariknya, sudah lebih dari satu dekade, tidak ada kader Muhammadiyah yang raih gelar master dari Fakultas Syariah, Universitas Al-Azhar. Tahun ini, Furqon menjadi pelopornya. Berbeda dengan Fakultas Usuluddin, beberapa kader Muhammadiyah justru tengah menjalani program S3.

Siapa sangka, dibalik usahanya menyelesaikan tesis, ternyata ia pernah “diragukan” oleh dosen senior di Fakultas Syariah ketika hendak mengambil judul tesis di atas. Alasanya, karena tema itu tidak cocok untuk mahasiswa asing. Namun, kini ia telah membuktikannya. 

Di tengah studinya di Al-Azhar, Furqon juga aktif di PCIM Mesir, puncaknya sebagi ketua Kantor Layaanan (KL) Lazismu Mesir pertama 2018-2021. Pada masanya, Lazismu Mesir membuat program Beasiswa Kader Ummat (BKU) untuk membantu para calon ulama yang tengah studi di Al-Azhar. Kini program itu menjadi program unggulan.

Mahasiswa asal Jakarta ini juga pernah mengikuti beberapa kajian para ulama Al-Azhar. Seperti, kajian kitab al-Asybah wa an-Nadhoir, karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi di Masjid Al-Azhar bersama Syaikh Ali Jum’ah; kitab Ar-Risalah, karya Imam Syafi’i di Madyafah Syaikh Ismail Shodiq Adawi bersama Dr. Mahmud Abdurrahman, dll. 

Ketertarikannya dalam dunia fikih, khususnya fikih muamalat, tercermin dalam setiap buah pikirnya yang tertuang dalam tulisan sederhana di website Kajian Kampoeng Syariah yang ia kelola. Tidak heran jika tesis yang ia tulis membahas seputar fikih muamalat juga. 

“Perbanyak ambil manfaat dari para ulama Al-Azhar! Terutama yang sesuai dengan bidang yang diminati,” pesan Furqon untuk kader Muhammadiyah Mesir di tempat terpisah. Ia melanjutkan, “diktat mahasiswa Al-Azhar standarnya tinggi, jika kita paham dan bisa mengembangkannya sudah sangat mantap untuk bekal kiprah di masyarakat.”

Suasana di ruang sidang makin haru saat para kader Muhammadiyah dan teman-teman Furqon memberikan ucapan selamat atas sidang tesisnya. Peristiwa spesial itu diharapkan akan mendorong para kader Muhammadiyah untuk melanjutkan studinya hingga S3 di Universitas Al-Azhar, seperti yang dicita-citakan Furqon juga. 

*Omair

This post have 0 comments


:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100

Next article Next Post
Previous article Previous Post